Laman

Rabu, 07 Januari 2015

Anyer Dalam Kenangan



ini view pantai karang bolong

Baru-baru ini saya melakukan perjalanan ke Anyer. Perjalanan kesana lebih didasari oleh rasa penasaran saya akan keindahan pantainya yang sering diceritakan oleh orang-orang. Sebagai anak pantai yang ga bisa renang (ufss), wajib hukumnya untuk bisa menyinggahi berbagai pantai di seluruh Indonesia (amiin) atau seluruh dunia (amiin juga). Saya ikut rombongan tour dengan biaya Rp.150.000,00 (seratus limapuluh ribu rupiah) saja untuk perjalanan ke Anyer dari Bandung. 

Rombongan kami berangkat dari Bandung sekitar pukul 10 malam dan sampai di Anyer sekitar jam 5 pagi. Kesan pertama ketika melihat lautnya saya terpesona dengan ketenangan airnya (maklum, saya tumbuh dan besar di pesisir pantai selatan yang terkenal besar ombaknya), begitu melihat suasana nya saya langsung jatuh cinta. Hujan yang rintik-rintik menyambut kami, saya sempat pesimis untuk menikmati keindahannya, untunglah hujan segera berlalu dan saya bisa menikmati berbagai macam permainan yang ada disana.
Oh iya, untuk leyeh-leyeh disekitar pantai kita bisa menyewa tikar dengan harga Rp.20.000,- per lembar, berhubung kami pergi ber-9, maka kami menyewa tikar 2. Untuk makanan rasanya tidak terlalu sulit didapatkan, Cuma berhubung gosipnya makanan disana mahal-mahal, tim saya yang 9 orang membawa bekal dari Bandung berupa nasi timbel, sambal, ayam, goreng asin dan penganan lainnya. Ini bermanfaat juga lho untuk menghemat perjalanan.
Berhubung saya belum pernah naik banana boat maka saya dan teman-teman memutuskan untuk bermain banana boat, untuk bisa bermain banana boat, kami hanya membayar 10 ribu saja ditambah biaya untuk naik perahu sebesar 15 ribu per orang (sangat murah), jadinya kami hanya membayar 25 ribu untuk naik banana boat sekaligus pergi ke pulau karang.
Rasanya seperti mimpi, rasa takut dan senang bercampur aduk, apalagi ketika kita diceburin, woow sensasinya itu luar  biasa. Saya takut tenggelam (karena saya tidak bisa renang),  sebelumnya kami telah dilengkapi pelampung pastinya sehingga tidak tenggelam (ya iyaa laaaah terlalu beresiko untuk tidak memakai pelampung). Ketika tercebur ke laut yang dalam, saya hanya memikirkan, begini mungkin rasanya orang yang terapung di laut, ga kebayang rasanya terombang ambing dilaut lepas.
3 kali diceburin ke laut rasanya cape, takut, senang, semua campur aduk dan akhirnya kami menyerah, yang terakhir kami di ceburin di pinggir pantai. Oh iya, di pantai Anyer ini juga banyak yang menawarkan oleh-oleh khas Anyer yaitu emping melinjo dan Asin. Banyak pula ibu-ibu yang menawarkan untuk pijat, tapi saran saya sebaiknya ga usah, sebab yang saya rasakan adalah sakit setelah dipijat dan itu  berhari-hari.
Dari pantai Anyer kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Karang Bolong sekitar 3 km dari Pantai Anyer. Setibanya disana kami disuguhi pemandangan yang luar biasa. Kami tiba di Pantai Karang Bolong sekitar jam 1, menghabiskan bekal makan siang dan leyeh-leyeh (lagi), suasananya itu asli bikin ngantuk, apalagi setelah puas main air di Pantai  Anyer. Karang Bolong sendiri menghadap ke Samudera Hindia, anda akan melihat anak gunung Krakatau di kejauhan. Di Pantai Karang Bolong ini cocok banget untuk leyeh-leyeh dan menikmati suasananya. Angin sepoi-sepoi, samudera membentang sangat memanjakan kita yang mungkin sehari-hari penat dengan pekerjaan. Disana kita bisa menyewa tikar seharga Rp.20.000,- untuk beristirahat di bawah pohon kelapa (asyiiknya). Cuma hati-hati jika beli makanan di sini karena umumnya makanan yang ditawarkan sangat..sangat.. mahal dan tidak masuk akal, jadi untuk yang mau beli makan di pantai karang bolong sebaiknya di tanyakan dulu harganya.
Sayang memang, keindahan pantai dinodai oleh segelintir pedagang yang mau ga mau menjatuhkan daya tarik untuk mengunjungi tempat ini, padahal jika yang jualan disekitar pantai mau menjual makanan dengan harga yang ga terlalu mahal justru akan semakin banyak menarik minat pengunjung. Jadi untuk yang ingin mengunjungi karang bolong sebaiknya  bawa bekal saja dirumah. Warung-warung penjual makanan pun memang terlihat sepi, berbeda dengan di Pangandaran, warung-warung di pinggir pantai relatif ramai karena memang mereka memberikan harga yang tidak mahal dan masuk akal, berbeda dengan di Pantai Karang Bolong.
Penting banget ga siih menceritakan makanan?? Just info saja, jangan sampai anda yang ingin berkunjung dan makan-makan disini menjadi syok ketika membayar makanan. Bayangkan, 2 porsi lotek (tau kan apa namanya lotek? Semacam gado-gado di Jakarta)  + nasi harganya Rp. 175.000,- mahal untuk porsi makan dengan menu “lotek”. Di Pangandaran, makan lotek +nasi Cuma 10 – 15 ribu per porsi.
Kami di Pantai Karang Bolong sampai jam 4 sore.. aahh sayang bangett padahal ingin menikmati sunset, tapi kami harus segera balik ke Bandung, karena besok harus beraktifitas lagi.

meskipun mendung Anyer tetap menawan

2  gunung yang nampak itu adalah gunung anak krakatau

kami naik perahu ini untuk bisa sampaik ke P Karang atau main banana boat

serunya main bareng

Pantai Karang Bolong yang menawan

view nya keren banget bukan?? hehe

2 komentar:

Yuukk di komen-komen yaa...